“Wahai Rasulullah, apakah ajal sudah dekat?”Tanya Abu Bakar.
“Benar. Saat kematian memang sudah dekat dan hampir tiba.”
“Wahai Nabi Allah, selamat menikmati apa yang engkau rindukan di sisi Allah. Kalau saja kita boleh mengetahui tempat kembali.”
Baginda lalu bersabda kepada Abu Bakar.
“Tempat kembali kita ialah kepada Allah, Sidratul Muntaha dan kemudian ke syurga Al-Ma’wa, ke syurga Firdaus tertinggi yang penuh dengan gelas-gelas kenikmatan dan kepada keberuntungan serta kehidupan yang menyenangkan.”
“Wahai Rasulullah, siapa yang akan memandikan Engkau nanti.” Tanya Abu Bakar.
“Laku-laku dan ahli baitku (keluargaku) yang paling dekat.”
“Dengan apa kami mengafani jenazahmu?”
Baginda menjawab.
“Dengan pakaianku ini, ditambah dengan jubbah Yaman, serta lapisan kain putih dari Mesir.
“Bagaimana kami solat jenazah?”Tanya Abu Bakar lagi.
Tiba-tiba kami menangis dan baginda pun menangis bersama kami. Lalu baginda bersabda.
“Semoga Allah mengampuni kalian dan memberi balasan yang baik kepada kalian atas jasa kepadaku.
Ketika nanti kalian memandikan aku dan mengafani aku, letakkan jenazahku di tempat tidurku di rumahku ini, dan di sisi kubutku ini. Kemudian tinggalkan aku sejenak, kerana yang pertama akan mendoakan aku adalah Allah Azza wa Jalla.
“Dialah yang melimpahkan selawat dan juga malaikat-malaikat-Nya.”
Kemudian Allah mengizinkan para malaikat untuk menyolati aku, Makhluk Allah pertama sekali akan masuk ialah Jibrail, kemudian Mikail, Israfil dan disusuli malaikat-malaikat lainya.
Semoga Allah selalu memberkati mereka semua. Selanjutnya gilran kalian. Masuklah berduyun-duyun dan solatlah jenazahku serombongan demi serombongan.
Hendaklah imam yang memulai dahulu, lalu anggota keluargaku, dimulai yang paling dekat. Setelah itu, kelompok-kelompok wanita dan anak-anak.”
Abu Bakar bertanya.
“Siapa yang akan memasukkkan mayatMu ke dalam kubur.”
Baginda bersabda:
“Rombongan dari keluarga terdekatku, bersama-sama para malaikat yang jumlahnya cukup banyak. “